BITUNG - - Iring-iringan Kawasaran memenuhi pusat kota Bitung. Parede Kawasaran dari Kantor walikota Bitung menuju venue FPSL di Pasar Cita menyita perhatian masyarakat kota Bitung.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Bukan hanya masyarakat ratusan turis yang berada
di area pusat kotapun mengambil moment budaya warga Minahasa ini dengan Foto bersama.
Tumpukan kawasaran yang berjumlah 107 itu, menari dengan memperagakan gerakan-gerakan perang bak tonaas yang berhasil mengalahkan musuh-musuhnya apalagi di urutan terdepan terlihat sejumlah Tonaas seperti;
Tonaas Tountenboan Hengky Tumangkeng,
Tonaas Tolour Jemmy Ringkuangan, Tonaas Tounsea Fabian Kaloh, Tonaas Bantik Ferdy Moniaga, Tonaas Pasan Ratela dan Tonaas Tombulu dan satu-satunya Tonaas Perempuan yaitu Tonaas Grace Watung yang diikuti oleh para pakasaan.
Tonaas Grace Watung sendiri saat parade menyebutkan kalau parade atau Carnival ini sendiri merupakan langkah budaya yang harus disampai sampaikan kepada anak dan cucu kalau budaya kita masih ada dan cukup kental di Kota Bitung.
" Ini merupakan satu gebrakan budaya yang harus
diketahui anak cucu agar bisa terus terjaga dan perlu dilestarikan, " jelas Watung.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Carnaval Budaya Minahasa, Jemmy Ringkuangan saat dikonfirmasi mengatakan jika kegiatan ini diprakarsai
oleh Majelis kebudayaan Minahasa Wanua Bitung.
"Acara puncak pada kegiatan ini adalah Penganugrahan Tonaas Wangko Wanua Bitung kepada Wali kota Bitung Ir Maurits Mantiri yang menjadi harapan dari kami para Tonaas di Bitung, " ungkap Ringkuangan. (***)